Confession berarti adalah ''Pengakuan'' dalam Bahasa Inggris. Tokoh-tokoh di dalam film ini memberikan suatu pengakuan yang berkaitan satu sama
lain. Adegan pembuka dalam film ini menceritakan tentang seorang guru SMP bernama Yuko Moriguchi ( Takako Matsu ) yang ingin berhenti dari pekerjaannya
tetapi para siswa di kelas tersebut seakan tidak peduli dengan keinginannya. Keadaan kemudian berbalik ketika ia menceritakan tentang kematian putrinya,
Manami ( Mana Ashida ) yang diduga terpeleset dan tercebur ke dalam kolam renang. Ia membeberkan analisanya bahwa putrinya tewas karena suatu pembunuhan
yang dilakukan 2orang siswa di kelas. Ia memberi inisial kepada 2 siswa pembunuh putrinya dengan inisial “ A” dan “ B “.
Keadaan mulai menjadi hening dan
terungkap satu persatu kronologis dari kejadian tersebut. Kebencian dan dendam yang mendalam membuat Yuko memasukkan darah dari seorang yang terkena HIV ke
dalam kotak susu yang telah diminum oleh A dan B. Keadaan langsung menjadi gempar dan cerita film ini berawal dari adegan ini.
Pembalasan dendam, ia lakukan sendiri karena hukum di Jepang tidak bisa menjerat ketika pelaku berusia di bawah umur/dewasa. Yuko ingin memberikan
pelajaran tentang arti hidup. Terasa sadis memang, melakukan pembalasan dendam secara perlahan dengan menekan dari sisi psikologis kedua pelaku
pembunuhan putrinya. Cerita mulai bergulir perlahan karena adanya ketakutan-ketakutan timbul dari A dan B yang merasa dirinya terkontaminasi virus HIV,
dari stres secara psikologi akan kematian dan bullying dari teman-temannya yg menjuluki ''pembunuh''. Isu tentang bullying di sekolah juga menjadi salah
satu pelengkap dalam film ini. Membuat keadaan di film ini menjadi lebih dramatis.
Menurut saya, film ini memiliki alur lambat apalagi dibumbui beberapa adegan slow motion. Pengakuan/confession satu per satu dari para tokoh juga
digambarkan secara halus dan tenang, walaupun ada beberapa adegan sadis tetapi membuat kita tidak memalingkan wajah ke arah lain. Para tokoh dalam Confession
juga dikenalkan dengan apik dan datar menambah nuansa gelap pada film ini. Sepanjang film terasa suram tanpa adanya suatu adegan yang membahagiakan. Hampir
seperti film bergenre thriller tetapi dengan nuansa yang berbeda dan menyelipkan berbagai macam permainan psikologis untuk membalaskan dendam secara sadis
tetapi indah.
Ada satu adegan yang sebenarnya saya berharap menjadi ending yang menyenangkan tetapi, seperti biasa film-film jepang bergenre misteri, pasti akan
meninggalkan para penikmat film dengan tanda tanya ataupun dengan ending yang menyedihkan.
Ending film Confessions menjadi sesuatu hal yang tak terduga dan tidak bisa ditebak tetapi, saya rasa cukup untuk mengakhiri film ini. Inti dari
Confessions menurut saya adalah bagaimana kita menghargai sebuah hidup dan bagaimana kita mengatasi berbagai masalah yang ada di dalam hidup kita. Setiap
tokoh digambarkan memiliki suatu permasalahan yang menekannya secara psikologis. Ketika mereka tidak sanggup untuk menekannya mereka memilih jalan
penyelesaian yang salah.
Bagi saya, film ini seperti film “ Saw “ tetapi dengan cara penyampaian lebih halus dan mengena. Tidak selamanya film dengan tema balas dendam harus
digambarkan secara frontal dan film ini bisa menggambarkan sebaliknya. Walaupun terasa lambat tetapi dengan penuturan yang apik membuat film ini tidak terasa membosankan. Pantas saja, film ini diganjar beberapa penghargaan. Mungkin film ini bisa menjadi referensi bagi yang suka dengan alur film yang lambat dengan tema seperti ini. Confession tentunya dapat dimasukkan ke
dalam list film yang harus ditonton. Film ini masuk ke dalam rating 18+ karena adanya adegan kekerasan dan pembunuhan di dalamnya.
RATED : 8/10
Genre : Thriller, Mystery.
0 Komentar