Rabu, 21 September 2016

Pengalaman Belanja di Berrybenka


Sebenarnya sudah lama saya melirik untuk  berbelanja di Berrybenka tetapi, hal ini urung  saya lakukan karena tahu ada beberapa komplain yg ditujukan ke Berrybenka. Hal ini, membuat saya berpikir ulang untuk berbelanja di situs ini. 

Suatu hari, saat membuka fb lewatlah iklan dari situs ini yang cukup menggoda hingga membuat saya akhirnya berbelanja di Berrybenka.

Awalnya agak ngeri :-D melihat harga produk-produk baru mereka dengan range rata-rata diatas 200rb yang membuat saya berpikir ulang untuk belanja. Tiba - tiba, saya melihat ada voucher diskon sebesar 20% untuk pembelian minimal 250rb. Tentunya, hal ini lumayan bagi saya karena memang ada beberapa item yang memang sedang diskon jadi saya bisa sedikit berhemat dengan memakai voucher tersebut.


Akhirnya, saya memilih membeli kemeja putih dan celana kain hitam dengan total item sebenarnya 260rb, tapi dengan adanya voucher 20% saya cukup membayar sekitar 200ribu'an.

Finally, akhirnya saya membeli di berrybenka dan ternyata sedikit mengalami kesulitan saat akan checkout pemesanan dan akan membayar. Saya langsung menggunakan fitur live chat dan menyampaikan hal tersebut. Dibantu dgn CS, akhirnya saya bisa melakukan pemesanan item tersebut dan diminta melakukan pembayaran dan  memilih transfer ATM sebagai alternatif pembayaran. Setelah transfer, saya mengirimkan foto struk transfer ke email berrybenka.


Saya kira, saya sudah berhasil melakukan pemesanan dan bisa menanti knfirmasi pmbyaran dgn santai. Ternyata tidak, karena ketika saya follow up dengan CS fb berrybenka tentang pesanan saya, ternyata pemesanan saya belum ditemukan. Tentu saja, saya agak kesal dan menjelaskan semuanya via pesan dengan cs fb berrybenka. Saya menunggu selama 1 hari dan akhirnya saya mendapat konfirmasi via email kalau pemesanan saya sudah tercatat dan konfirmasi pembayaran.


Sebenarnya saya agak kaget, karena tiba-tiba hari Selasa paket saya sudah tiba di tempat kerja. Saya kira, bisa sampai 3-4 hari karena di website tertulis untuk wilayah luar jabodetabek biasanya lebih dari 3 hari. I'm so totally happy with the box from berrybenka ... waktu pertama kali mendapat paket .




Dengan harga yang masih terbilang wajar dengan opsi gratis pengiriman, free retur, COD dan packaging yg ekslusive,,,,
Paket tersegel rapi dan ketika saya membuka box... pesanan saya juga tersusun rapi dengan kartu ucapan terima kasih disertai from pengembalian barang dari berrybenka. 



Impressive dan pengalaman yang menyenangkan untuk pertama kali belanja di berrybenka. Setidaknya terlihat bahwa berrybenka juga memikirkan tentang packaging yang membuat konsumen merasa senang.

Walaupun, pada akhirnya celana saya kebesaran dan belum bisa saya pakai but i'm happy with this purchased ... Sebenarnya ingin mencoba retur dengan barang yang sama atau refund dana tetapi, tentunya hal ini juga membutuhkan banyak waktu sehingga saya masih berpikir ulang untuk melakukannya.

Menurut saya,,berrybenka bisa menjadi alternatif untuk berbelanja online karena dengan adanya layanan CS yang memadai, gratis ongkir dan 30 hari pengembalian tentunya bisa menjadi salah satu alternatif berbelanja online di saat sekarang ini.
Share:

Kamis, 15 September 2016

Pengalaman Interview dan Tes di Tribun




     Sekitar bulan Juli 2014, saya melihat lowongan pekerjaan di Tribun yang saat itu membutuhkan wartawan dengan ketentuan S1 semua jurusan. Tanpa pikir panjang, saya mengirimkan CV melalui email dan mengirim berkas lamaran ke kantor Tribun . Saya memasukkan lamaran sekitar bulan Juli dan menunggu hampir 3 bulan lamanya.

Suatu saat, saya membuka kaskus dan ternyata Tribun juga membuka lowongan yang sama di salah satu thread kaskus. 
Tanpa pikir panjang, saya dengan PeDe nya,, 😁😁😁 mengirim lowongan kembali di sesuai email yang dicantumkan di kaskus dan membalas komentar di thread tersebut.

Tiba – tiba esok harinya, saya mendapat telepon untuk interview 3 hari ke depan, tentu saja saya kaget, karena baru kemarin saya mengirim email ke pihak tribun via thread kaskus. Saya pikir mungkin ini berkah saya “ngaskus” selama ini.  😁

Pada interview pertama, saya diminta mengisi seluruh biodata lengkap dengan beberapa pertanyaan uraian yang harus saya jabarkan. Saya ingat, ada beberapa orang yang dipanggil pada hari itu dan salah satunya dari jurusan FISIPOL salah satu universitas ternama di Semarang. Jelas.... saya langsung "hopeless" merasa tidak ada harapan... untuk diterima karena saya tidak berasal dari jurusan yang sejalur dengan bidang jurnalistik 😅

Setelah mengumpulkan berkas, dilanjutkan dengan tahap psikotest, tes pengetahuan umum dan ada tes bidang. Waktu itu tes bidang yang diberikan adalah tes bahasa inggris. Sesudah psikotest awal, saya menunggu sekitar beberapa hari dan ternyata saya lolos ke tahap interview. Jujur, saya grogi dan bingung apa yang akan ditanyakan dan berpikiran mungkin yang akan menginterview adalah tim HRD tetapi,

ternyata saya salah 😄😄😄😁😁😁 karena yang menginterview saya adalah pemimpin redaksi.

Saya diberikan pertanyaan tentang isu – isu yang ada di masyarakat dan bagaimana saya menanggapi hal tersebut. Interview ini berjalan menyenangkan walaupun tetap agak menakutkan bagi saya. Saya menjawab beberapa pertanyaan dengan tenang.

Setelah interview pertama, saya menunggu kembali selama beberapa hari dan kemudian dipanggil kembali untuk lanjut ke interview dengan HRD. Pada tahap ini, HRD menjelaskan tentang bagaimana sistem kerja di sana, negoisasi, dsb. Dan terakhir, saya interview dengan user dan tanda tangan kontrak.
 
Rasanya lega, karena sudah melewati tahap yang begitu panjang dan melelahkan batin dari awal memasukkan lamaran sampai saya diterima.

Menyenangkan, setelah masuk dan menjadi karyawan, yang terpenting harus belajar untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Lingkungan kerja yang menyenangkan dengan orang - orang yang juga fleksibel.

Sayangnya, karena sesuatu hal, saya harus memutuskan berhenti dari tempat tersebut setelah hampir 1.5 bulan bergabung di sana. 

Sebenarnya saya merasa berat hati harus berhenti dari pekerjaan ini dan memilih untuk menjalani sesuatu yang memang harus saya lakukan saat itu tetapi, saya juga bersyukur karena sempat diterima dan belajar. Setidaknya saya berhasil membuktikan kepada orang tua bahwa bisa diterima di salah satu perusahaan yang saya inginkan dan mendapat pengalaman yang bisa menjadi cerita di masa nanti.

Share: