Rabu, 28 Februari 2024

Review Buku " Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama "

 


Judul Buku   : Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama

Penulis         : Mochizuki Mai

Ilustrator      : Sakurada Chihiro

Penerjemah  : Ribeka Ota

Editor             : Asri Pratiwi

Penerbit Baca, 277 Halaman.


    Serikawa Mizuki adalah seorang penulis skenario yang sangat terkenal di masa debutnya tetapi ia tidak bisa mempertahankan kejayaannya dan menyadari bahwa apapun yang dilakukannya lebih banyak menemui kegagalan. Ia sekarang berakhir menjadi seorang penulis skenario untuk gim dan memakai nama samaran. 

    Pada suatu hari ia bertekad untuk mengirimkan proposal skenario kepada Akari,  juniornya di sebuah stasiun TV dan ternyata - ia mengalami penolakan. Hal itu membuatnya patah semangat tetapi tiba - tiba ia bertemu dengan segerombolan kucing yang mengelola sebuah kafe trailer dengan nama " Kedai Kopi Bulan Purnama "yang biasa muncul di saat bulan purnama tiba. Disana ia bertemu Sang Master- pembaca bintang, seekor kucing belang tiga setinggi 2 meter memakai celemek biru tua dan ada Tuksedo, Venus dan kucing - kucing lain sebagai pelayan di kafe. 

    Sang Master selalu membaca bintang dari orang - orang yang berkunjung di kafe dan akan menjelaskan cara membaca astrologi menurut versinya yang tentunya berbeda dengan versi  yang kita tahu. Ada tentang masa - masa perkembangan manusia yang dinamai sesuai dengan nama planet. Ada masa Bulan, Merkurius, Venus, Matahari, Mars, Jupiter, dan planet lain. Bahkan kafe ini menyajikan makanan dan minuman yang lezat yang mungkin baru  kita tahu, seperti panekuk mentega bulan purnama, trifle aquarius,dll. Pembeli tidak memesan makanan & minuman di kedai ini jadi semua makanan yang disajikan mengikuti referensi dari sang koki. Semua makanan dan minuman yang disajikan juga digambarkan di ilustrasi post card yang ada di bagian akhir buku. 




    Sang master membaca bintang untuk Mizuki dan membuatnya menyadari apa yang sesungguhnya harus ia perbaiki dalam hidupnya saat ini kemudian mendorongnya untuk  maju merubah hidupnya. Dan- ternyata, kafe ini tidak hanya mendatangi Mizuki tetapi orang - orang  dari masa lalu Mizuki juga mereka datangi dan membuat hidup mereka berubah berdasarkan perhitungan bintang mereka. Kafe ini kadang hadir di tempat - tempat yang tidak terduga dan kadang juga bisa muncul di dalam mimpi. 

Ada 6 tokoh yang memiliki kisah masing - masing tetapi sebenarnya masih memiliki keterikatan satu sama lain yaitu Serikawa Mizuki, Nakayama Akari, Ayukawa Satsuki, Misumoto Takashi, Hayakawa Megumi dan tokoh terakhir seorang Kakek yang menjadi benang merah dalam cerita ini. 

    Awalnya saya antusias karena di sampul buku ada tokoh kucing sebagai salah satu bagian yang menarik dalam buku ini tetapi setelah membaca beberapa halaman sebenarnya buku ini lebih menceritakan tentang bagaimana cara kita mengenali diri kita dan lebih peduli terhadap diri kita sendiri.

 Banyak momen di dalam buku yang mengingatkan kita bahwa, seharusnya kebahagiaan harus dimulai dari kita sendiri kemudian akan membuat orang - orang di sekitar kita juga akan bahagia. 


    Ada beberapa percakapan menarik yang bisa kita ingat saat menghadapi suatu masalah atau  s kehilangan kepercayaan diri

" Memahami diri sendiri " akan berkembang ke " menghargai diri sendiri ". Dengan demikian, bintang yang bernama Anda akan mulai berkilau - kilau.

" Bintang yang bernama Aku?" 

" Manusia juga, tiap - tiap orang adalah bintang." ( 91 )

    Salah satu percakapan yang berkesan karena sejatinya kita sebagai manusia sebenarnya adalah bintang di dalam hidup kita sendiri. Membaca buku ini harus pelan - pelan karena beberapa konsep dari astrologi yang diambil agak awam bagi kita jadi harus benar - benar membaca dengan cermat tapi masih bisa dimengerti secara mudah. 

Penulisan per bab juga mudah dipahami jadi saya juga bisa mengerti alurnya walaupun berganti - ganti tokoh cerita dengan cepat. Permasalahan setiap tokoh juga digambarkan dengan jelas dan diselesaikan dengan tepat. Seperti salah satu tokoh dalam cerita yang takut untuk mengakui dalam hatinya bahwa ia mencintai seseorang karena takut akan pandangan orang lain atau kisah seorang selingkuhan yang tidak memahami cara kerja dunia ketika ia merasa tidak ada yang salah dengan yang ia lakukan.

" Yang ada di dunia ini adalah prinsip cermin, yaitu prinsip ' apa yang kau lakukan kelak akan memantul dan kembali ke dirimu sendiri '. Jika kau melukai seseorang, itu akan memantul dan kembali padamu secara besar - besaran. " ( 147 )

" Seperti yang sudah kukatakan, kala tersesat di jalan, kau perlu berhenti untuk memeriksa peta. Sebelum kau mengetahui diri sendiri dan bisa menerimanya, kau takkan bisa bergerak selangkah pun dari situ"  ( 159 )

    Buku ini sangat cocok dibaca dikala senggang karena walaupun sarat makna dan pembelajaran tetapi masih bisa dibaca tanpa kita harus berpikir terlalu keras.  Bisa jadi salah satu buku yang membuat kita melihat kembali ke diri kita sendiri dan berhenti sejenak ketika kita kehilangan arah. 

Buku yang menyenangkan untuk dibaca di awal tahun ini.

" Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama."

⭐⭐⭐⭐/5



Share:

0 komentar:

Posting Komentar